top of page

Study Visit ke Kantor Percetakan Kedaulatan Rakyat


Pada hari Jumat, 12 Oktober 2018 saya dan teman teman dari prodi Manajemen Informasi dan Komunikasi STMM MMTC Jogja mendapatkan kesempatan ke kantor percetakan koran Kedaulatan Rakyat yang beralamat di Jl. Raya Yogya-Solo Km 11 Sleman Yogyakarta dalam rangka Study Visit mata kuliah Manajemen Media yang di dampingi oleh Ibu Yolanda Presiana Desi S.IP, MA.


Pada kesempatan ini kami mendapatkan materi yang disampaikan di aula kantor percetakan oleh Ibu Suci, berikut ringkasan yang beliau sampaikan.

Koran Kedaulatan Rakyat inimerupakan koran tertua di Yogyakarta, koran ini dirintis oleh H.Samawi, Madikin Wonohito yang terbit perdananya itu tanggal 27 September 1945. Dahulu saat koran ini didirikan, mesin dan alat yang digunakan didapatkan dari Jepang dan sempat koran ini di gratiskan, dengan melihat banyaknya minat pembaca pada masa itu, maka koran pun diperjual kan dan dengan bertambahnya pula biaya percetakannya, koran ini mengandalkan biaya dari iklan yang di pasang pada koran. Untuk proses percetakannya dimulai pukul 23.00 WIB setelah menerima berita dari wartawan pada pukul 16.00, 19.00, dan 21.00 WIB. Halaman yang termuat dalam koran ini ada sekitar 20 halaman dengan kertas yang halus dan warna yang jelas.


Koran ini memiliki 3 produk media utama yakni:

1.) Kedaulatan Rakyat

Isi pada koran ini lebih kompleks, diterbitkan perhari di Yogyakarta dan Jakarta Selatan.

2.) Minggu Pagi

Isi berita dalam korannya feature, diterbitkan seminggu satu kali di Yogyakarta dan Jakarta Selatan.

3.) Merapi

Bacaan dalam koran lebih mudah dimengerti untuk kalangan menengah kebawah, koran ini diterbitkan setiap hari Jumat hanya di Yogyakarta.

Selain ketiga media cetak itu, Kedaulatan Rakyat juga memiliki produk lainnya seperti radio, media online, dan tiket travel.

Setelah mendapatkan materi dari Ibu Suci, saya dan teman-teman menuju gedung percetakannya, disana kami mendapatkan materi tentang percetakan ini dari Bpk. Budi. Beliau menyampaikan beberapa prosedur percetakannya "koran ini dicetak sebanyak 100.000 eksemplar setiap harinya untuk disebar ke masyarakat Jogja dan sekitarnya" ucap beliau. Walaupun seperti itu sayang sekali saya dan teman-teman tidak bisa melihat prosesnya secara langsung karena prosesnya hanya dilakukan pada malam hari.

Sampai saat ini, koran Kedaulatan Rakyat masih eksis di Yogyakarta, bukan hanya karena merupakan koran tertua tetapi juga karena beberapa hal lain, seperti sudah memiliki pelanggan tetap, kekonsistenannya menuangkan berita yang bahasanya ringan, beritanya melekat tentang Yogyakarta atau menmprioritasan budaya lokal Jogja serta mengupas berita dalam bentuk yang mudah dipahami masyarakat Jogja dan sekitarnya.

Recent Posts
bottom of page